Dalam hubungan sosial, mau tidak mau kita akan dihadapkan pada karakter beberapa orang yang kurang menyenangkan, antara lain adalah : suka berhutang. Seperti yang sudah saya bahas tentang Etika Berhutang, seringkali hubungan pertemanan berakhir dengan tragis karena susahnya menagih hutang. Satu kali, dua kali, hingga tiga kali ditagih selalu bilang belum ada uang, akhirnya kita sendiri yang LELAH dalam menagih. Kepercayaanpun tumbang dengan sendirinya.
Terhadap orang yang baru dikenal tapi bersikap sangat baik, kita lebih baik berhati-hati karena pada umumnya “ada maunya‘. Bisa mereka ingin menjadikan Anda sebagai prospek untuk asuransi, MLM, investasi (koperasi, buka usaha), maupun MAU PINJAM UANG. Orang-orang seperti ini biasanya paham karakter si target, misal si target adalah orang religius, maka ia juga akan melakukan pendekatan religius, sehingga tidak heran pula ada penipu yang berkedok religius.
Nah bagaimana jika kita menghadapi orang yang suka meminjam uang alias berhutang? Di sisi lain, tentu kamu ingin membantu teman. Tapi di sisi lain jika terlalu sering meminjam tentu membuat pertemanan menjadi sangat tidak nyaman. Apalagi jika ia hanya suka meminjam tapi selalu lupa mengembalikan.
Berikut ini TIPS menolak hutang secara HALUS :
1. Menolak dengan sopan
Jelas kita ini bukan lembaga keuangan mikro seperti koperasi simpan pinjam ataupun BPR (bank perkreditan rakyat). Jadi kita BERHAK UNTUK MENOLAK PINJAMAN karena ini HAK PRIBADI KITA. Karena setiap orang punya kebutuhan masing-masing. Ya sekarang mungkin kita ada kelebihan uang, tapi suatu saat tiba-tiba ada kebutuhan mendesak, waktu menagih hutang ternyata jawabnya belum ada uang. Repot kan?
Tapi tentu saja menolak dengan CARA YANG SOPAN adalah SIKAP YANG BIJAK. Jangan bersikap kasar ataupun mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas sampai menjatuhkan harga dirinya. Karena jika tidak sopan, hal ini dapat menyinggung perasaan dan merusak hubungan pertemanan. Ingat, sejelek-jeleknya orang, semiskin-miskinnya orang, mereka MASIH PUNYA PERASAAN.
2. Sedang banyak kebutuhan
Beberapa waktu lalu ada teman beberapa kali pinjam uang, bahkan nilainya diperkecil agar saya bisa berkata YA. Tapi saya jelaskan bahwa saat ini saya juga harus membayar aneka tagihan rutin, seperti tagihan listrik, air, belanja bulanan, susu anak atau cicilan kartu kredit. Dan memang benar demikian, jadi saya tidak berbohong. Beri alasan yang logis dan tidak mengada-ada agar Anda tidak merasa bersalah.
Jangan bilang bahwa Anda ingin membeli barang yang sifatnya konsumtif seperti Handphone baru, karena hal ini justru menandakan bahwa Anda punya simpanan uang lebih.
3. Mengaku hanya punya uang pas-pasan
Katakan pada teman yang ingin berhutang kalau Anda tidak punya kelebihan uang. Anda punya uang hanya pas-pasan untuk kebutuhan Anda dan tidak ada uang lebih yang bisa dipinjamkan. Alasan ini biasanya paling ampuh dan mudah dipercaya orang lain. Tunjukkan betapa Anda juga sedang sangat membutuhkan uang. Dengan demikian dia tidak akan memaksa.
4. Sarankan untuk menjual barang
Jika dia masih punya barang berhargam misalnya perhiasan emas atau gadget, sarankan saja untuk menjualnya. Katakan kalau Anda juga akan melakukan hal yang sama jika membutuhkan uang.
5. Sedekah seikhlasnya
Daripada meminjamkan tapi beresiko tak dikembalikan, mungkin lebih baik memberikan dia uang tapi tak sebesar jumlah yang dia pinjam. Katakan saja, Anda memberi dengan ikhlas dan tak usah diganti. Anggap saja Anda sedekah bagi teman yang sedang kesusahan. Sehingga Anda tak menunggu-nunggu ia mengembalikan hutangnya.
Atau kalau memang mau menghutangi, tetapkan batasan maksimal yang bisa Anda berikan. Misalnya : maksimal 500.000,- .. Sehingga Anda tidak perlu capek pikiran lagi untuk menagihnya, karena ga dibayar pun tidak mempengaruhi ekonomi Anda.
6. Tawarkan bantuan selain uang
Sebagai rasa simpati, mungkin Anda bisa menawarkan bantuan lain. Misalnya menyarankan pinjam ke bank atau meminjamkan barang.
7. Tunjukkan perasaan bersalah
Menolak memberikan pinjaman tentu akan mengecewakan teman yang tengah membutuhkannya. Anda harus siap menghadapi wajah masam atau sikap sinis darinya. Tunjukkan perasaan bersalah dan jangan lupa meminta maaf karena tidak bisa membantu.
8. Katakan kalau uang Anda juga sedang dipinjam orang
Katakan padanya kalau uang Anda juga sedang dipinjam orang lain dan belum dikembalikan. Sehingga Anda tak bisa meminjamkannya uang. Sementara kamu juga sedang membutuhkan uang itu.
9. Menghindar
Kalau dia selalu memaksa jika meminjam uang dan mulai mengganggu ketenangan hidup Anda, mungkin Anda harus menghindari pertemuan dengannya. Tak perlu takut kehilangan teman yang selalu jadi benalu.
10. Sarankan pinjam ke kerabatnya yang mampu
Jika ia masih punya kerabat yang lebih mampu, sarankan saja untuk meminjam ke kerabatnya. Katakan saja, kerabat yang mampu tak akan membiarkan saudaranya kesusahan.
Memberikan pinjaman juga sangat mulia, tapi berikan pada orang yang tepat. Misal orang itu memang bisa dipercaya atau dikenal punya track record yang baik. Apalagi jika orang ini pernah membantu kita di masa lampau, tentu kita punya tanggung jawab untuk membantunya di saat ia sedang dalam kesulitan keuangan. Tapi biasanya orang baik seperti ini tidak akan pernah pinjam uang kalau tidak benar-benar kepepet, karena mereka mendasarkan hubungan dengan ketulusan, bukan transaksional (balas budi / ada maunya / punya kepentingan). Andalah yang harus punya inisiatif untuk membantu.
Di sisi lain, Anda juga jangan sering menunjukkan bahwa Anda punya kelebihan uang, misal dengan posting di social media bahwa Anda baru saja beli HP canggih atau leptop canggih ataupun baju-baju baru. Jangan suka pamer, karena hal ini bisa membuat orang-orang tertentu punya persepsi bahwa Anda punya kelebihan uang. Selain itu, jaga omongan Anda, jangan sering berkata bahwa bisnis Anda sukses, barusan dapat orderan besar dll.
Medical Doctor, WordPress Fan & Radio Broadcasting. Founder KLIKHOST.COM