Sebelum memutuskan menikah, baca ini dulu

Suatu ketika saya ngobrol dengan teman lama yang sampai sekarang belum berani menikah, hanya berganti-ganti pacar terus.

Saya bilang ke dia : “menikah itu enak sekali lo, bisa merasakan s**ga dunia“.

Lalu dia jawab : “ah, masak menikah cuma mikirin seks doank??? Sempit sekali!”.

Tidak salah dia bilang begitu karena memang belum merasakan. Atau mungkin dia masih punya idealis bahwa menikah itu harus banyak persiapan karena pasti akan banyak masalah.

Apa yang ada di benak anda soal pernikahan? apakah menikah itu hanya untuk melegalkan sebuah hubungan seks saja? Atau menikah itu malah menambah banyak masalah?

Hal-hal yang ingin dilakukan saat pacaran, misal ingin bercinta, malah justru hal tersebut yang terkadang enggan dilakukan saat menikah. Maksudnya adalah : ketika menikah, hubungan sex harus dilakukan secara teratur agar harmonis. Tapi yang umumnya terjadi, suami enggan berhubungan karena sudah capek. Atau si istri enggan berhubungan karena tidak mood atau capek bekerja. Hal-hal seperti ini yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya saat berpacaran.

Pernikahan adalah bersatunya dua insan yang berlainan jenis, disatukan oleh karena cinta dan komitmen, meski berbeda latar belakang pendidikan, status ekonomi dan status sosial.

Sebuah pernikahan tidak akan terlepas dari percecokkan. Di sinilah pentingnya penguasaan diri dan kedewasaan berpikir. Belajar menahan ego masing-masing.

“Hidup masih berdua saja kok saling menyakiti… “

Kalau masih pacaran, cuma terlihat lapisan luarnya saja. Kelihatan yang indah-indah saja karena memang sedikit banyak ada kepura-puraan dan usaha untuk menyenangkan pasangan dengan segala cara. Asal nampak perfect saja deh. Namun ketika menikah, ternyata banyak hal-hal negatif dari pasangan yang selama ini tidak kita ketahui mulai terungkap.

1 tahun masa pernikahan merupakan masa-masa yang sulit, karena ini adalah masa penyesuaian diri. Masih gampang sensitif, emosi mudah meledak, atau bahkan mungkin terlontar kata “ceraikan aku!”. Tapi lambat laun akan mulai terbiasa.

Dengan kenyataan seperti ini, apakah Anda masih takut untuk menikahi orang yang Anda cintai ?

Bro and sist, kita hanya akan tambah pintar jika kita berani menghadapi masalah. Kita akan tambah pintar dengan mengatasi masalah demi masalah. Kita tidak akan pintar jika hanya tahu teori tapi tanpa praktek. Jadi Ga harus menunggu siap dulu baru menikah.

Dengan menikah, berarti kita mau sungguh-sungguh membuktikan cinta pada pasangan kita. Dengan demikian pula akan ada buah cinta kita dengan pasangan berupa anak-anak yang manis yang akan menyukakan hati kita dan menambah semangat hidup.

Soal masalah, kan dihadapi berdua, tidak dihadapi sendirian lagi. So, santai saja, ada dua kepala yang akan memikirkannya.

 

Banyak pernikahan tidak bahagia, kenapa ?

Percecokan kecil memang sudah biasa karena perbedaan pola pikir dan kebiasaan. Tapi kalau sampai jadi marah besar, apalagi sampai ingin bercerai, itu artinya sudah TIDAK WAJAR.

Nah, apa yang menjadi penyebabnya ?

Antara lain :

1. Sudah memutuskan menikah padahal MASIH BELUM YAKIN

Banyak orang masih punya idealisme. Seorang laki-laki, sebut saja si X, ingin nantinya punya istri yang rambutnya panjang, lembut, elegant, tidak kasar, tidak cerewet…. Ketemulah si X dengan si Y yang adalah seorang yang sangat berkebalikan dari kriterianya. Si X ngotot menikahi si Y karena hanya ada si Y yang selama ini dekat dengannya. Si Y pun juga berpikiran demikian. Akhirnya mereka bertunangan dan menikah. Hanya komitmenlah yang akan membawa mereka untuk tetap bersama karena perbedaan kesukaan tadi. Si X mungkin akan tetap mencari wanita yang sesuai kriterianya, dan akhirnya bisa jadi selingkuh. Demikian pula si Y. HANYA KOMITMEN dan KESETIAAN pada pasangan yang akan membuat mereka tetap bersama, tidak pernah melakukan hal yang tidak senonoh.

 

2. Cinta buta

Terkadang saking cintanya, lupa untuk memperhatikan hal-hal yang fundamental. Seperti misalnya : suka hidup boros, suka menceritakan keburukan orang lain. Pada saat masih pacaran, hal itu tidak terlalu mengganggu.

Seorang wanita yang punya masalah dengan ayah atau saudara laki-lakinya, misal tidak sopan, tidak punya rasa hormat, umumnya juga akan memperlakukan pasangannya seperti itu. Demikian pula sebaliknya bagi seorang laki-laki yang tidak menghormati ibunya atau saudara perempuannya, pasti tidak akan bisa memperlakukan pasangannya dengan baik.

 

3. Tidak mau mendengar masukan orang lain

Saking cinta butanya, terkadang tidak mau mendengarkan masukan orang lain. Padahal orang lain itu melihat dengan kacamata yang berbeda dan lebih luas. Di sinilah penting untuk selalu melakukan konfirmasi.

Misal si Y punya penyakit epilepsi kalau lagi stress berat. Apakah Anda siap ?

Nah, biasanya orang yang malas, ketika sudah berumahtanggapun akan tetap MALAS. Misal malas mencuci piring, mencuci baju.. Yaaaa, jika dapat “treatment” yang tepat dari pasangan, yang malas bisa berubah jadi RAJIN. Sangat mungkin sih, tapi tentu perlu perjuangan.. Berbeda dengan yang semula memang sudah RAJIN dan HEMAT.

 

4. Married by accident (MBA)

Banyak anak muda jatuh dalam hubungan suami-istri saat pacaran, dan akhirnya hamil. Hal ini akan menjadikan trauma seumur hidup, suka menyalahkan dan mengingat-ingat masa lampau. Kecuali bertobat sungguh-sungguh

 

5. Rasa kasihan

Pernikahan yang dimulai rasa belas kasihan terkadang sering menimbulkan masalah. Kesabaran setiap orang tentu berbeda-beda. Kalau salah satu pihak merasa hanya dimanfaatkan saja, maka hal ini akan jadi semacam BOM WAKTU.

 

6. Tidak seperti yang dibayangkan sebelumnya

Namanya cinta buta, terkadang hal-hal yang negatifpun bisa terabaikan. Misalnya : “si dia cantik karena memang pakai bedak yang mahal. Kalau seandainya tidak pakai bedak, haduhh ternyata jelek sekali”.

Ketidakpuasan inilah yang seringkali menjadi penyebab keretakan rumah tangga. Tapi balik lagi sih ke masing-masing orangnya, punya kedewasaan berpikir atau tidak.

 

7. Tidak sesuai dengan yang diharapkan dan impikan

Kalau bisa menikah itu cari yang sesuai kriteria. Misalnya : Cantik / ganteng, tinggi, pintar, kaya dst. Kalau anda sudah punya kriteria tersebut, ya cari hingga dapat. Jangan berpikir “ah ya sudahlah, pacaran sama yang ada dulu aja”… Nanti nyeselnya di belakang. Tidak dipungkiri bawah wajah yang cantik atau ganteng itu bisa jadi PELIPUR LARA ketika dalam duka 🙂 … Jadi, menikahlah sesuai dengan standar cantik / ganteng kamu. Kalau di bawah itu, wah bisa nyesel entar dan ingin cari yang lebih bening lagi.

Laki-laki itu ibaratnya “bayi tua”, ingin selalu dihargai dan dituruti. Untuk itu, buat laki-laki, carilah wanita yang penurut dan mau mendengarkan anda. Kalau dapat yang tidak penurut dan semau sendiri, wah bakalan ada konflik terus-terusan nanti di rumah tangga Anda.

Perempuan yang TIDAK TAAT suami cenderung jadi BIANG MASALAH dalam rumah tangga.

 

8. Tidak sama VISI HIDUPnya, pola pikir dan cara pandang

Mencari lelaki/perempuan cantik itu mungkin mudah. Tapi mencari pasangan yang sevisi, pola pikir dan cara pandang yang sama itu yang sulit. Contohnya si perempuan ingin menjadi wanita karir, sedang si suami tidak menghendaki istrinya bekerja di luar. Hal ini akan menjadi masalah dalam rumah tangga. Perbedaan pandangan itu wajar saja, tapi salah satu harus mau mengalah.

Wanita yang mengajukan SYARAT-SYARAT sebelum menikah (Misal : nanti harus ada pembantu, nanti harus ada uang belanja bulanan 10juta dst), biasanya wanita seperti ini cenderung tidak penurut dan suka membantah. Dia akan bertindak sesuai dengan kemauannya. Sebaiknya ditinggalkan saja karena AKAN MAKAN HATI TERUS nantinya. Pada dasarnya laki-laki itu ingin dihormati dan menghendaki wanita yang PENURUT.

 

9. Tidak mau saling belajar

Istri ketika diingatkan malah ngomel-ngomel. Suami ketika diingatkan malah marah-marah bahkan nyolot. Hal-hal sepele terkadang jadi besar dalam rumah tangga.

Contoh : istri memberikan makanan untuk suami, tapi selalu lupa untuk menyediakan air minum. Ini juga bakal jadi masalah besar.

Hendaknya suami dan istri harus mau sama-sama belajar. Ingat, suami dan istri sudah disatukan dalam pernikahan, yang artinya adalah suami adalah milik istri dan istri adalah milik suami, dan keduanya adalah SATU. Masak mau menyakiti tubuh sendiri?

Wanita yang baik adalah wanita yang bisa memasak, atau MAU MEMASAK. Kenapa ? kadang yang bisa belum tentu mau. Yang penting itu MAU dulu, entah rasanya gimana, kalau dilakukan dengan senang hati, pasti yang makan juga bisa menerimanya.

Jadi, jangan buru-buru juga memutuskan menikah jika masih belum yakin. Terus sampai kapan yakinnya ? apa ga keburu dimiliki orang lain ?

Kalau namanya jodoh, ya pasti akan menikah 🙂

 

Jadi tunggu apalagi?

“Sudah usia 35 tapi belum dapat cewek yang srek di hati neh Bro”

Cobalah turunkan idealismemu Bro… Jangan-jangan teman yang selama ini mencoba dekat denganmu adalah jodohmu sesungguhnya.

Mintalah Kepada Tuhan untuk segera mempertemukan jodohmu.

Pernikahan bisa menjadi surga, sekaligus bisa jadi neraka, tergantung bagaimana kita menjalaninya 🙂

 

Bagi yang sudah menikah, silahkan baca artikel “Cara menyenangkan suami / istri“.

85120 Total Views 1 Views Today

One thought on “Sebelum memutuskan menikah, baca ini dulu

Tinggalkan komentar

%d blogger menyukai ini: