Menghadapi Anak Yang Keras Kepala, Tidak Mau Diatur, Suka Mengatur dan Ngeyelan

Anak saya yang pertama ketika bermain dengan teman-temannya hobinya adalah MENGATUR. Kadang jadi dicuekin oleh teman-temannya. Ketika di rumah, aktif sekali, naik lemari, naik box plastik, bermain air dst. Kemauannya keras. Ketika disuruh, kadang mesti beradu argumen dulu, sehingga kadang saya mengeluarkan kekerasan verbal yang tidak perlu.

Setelah saya mempelajari karakter anak ini, kemungkinan ia termasuk Strong Willed Kids.

Apa itu Strong Willed Kids ?

Strong Willed Kids adalah anak yang terlahir dengan karakter bersemangat dan berkemauan keras. Anak-anak ini keras kepala dan seringkali susah diatur. Tidak mau langsung menurut saat diberi perintah. Mereka suka mempertanyakan apa alasan di balik suatu instruksi.

Anak-anak ini senang menciptakan standar buat dirinya sendiri. Dan akan sangat gusar saat ada perubahan yang terjadi di luar kontrolnya, sekecil apapun itu. Seperti barang di kamarnya yang bergeser satu sentimeter dari tempat semula misalnya.

Anak-anak ini sering disalahpahami sebagai anak yang suka melawan, susah diatur, susah diarahkan, ngeyelan. Dan seringkali membuat orang tua frustasi karena sikapnya yang terus menerus menguji kesabaran papa mamanya.

Anak-anak ini bisa jadi mereka sebetulnya bukan anak yang bermasalah, sebagaimana kita melihatnya. Tapi ia adalah anak yang terlahir dengan temperamen yang bersemangat dan berkemauan keras. Jenis temperamen yang membuat mereka lebih menantang untuk dihadapi ketimbang anak dengan temperamen lainnya.

Ada beberapa ciri khas yang bisa teramati dari strong willed kids ini :
1. Lebih aktif (misal : berjalan lebih cepat, lompat lebih tinggi)
2. Lebih tidak sabaran
3. Lebih banyak energinya dan lebih sedikit waktu capeknya
4. Lebih impulsif dan mudah terdistraksi (Teralih perhatiannya)
5. Lebih susah nurut, lebih ngotot dengan kemauannya, sehingga bikin ortunya emosi
6. Lebih keras (mudah kesal/marah, bahkan meski keinginannya sudah dipenuhi).
7. Lebih sensitif (mudah sekali tersinggung).
8. Lebih eksrim dalam menampilkan emosi (kalau senang, seneng banget, tapi kalau sedih juga sedih banget.. ekspresif).

Setiap anak itu unik dan istimewa. Ajak diri kita ke tahap ACCEPTANCE, yaitu menerima bahwa anak yang tersayang ini hadir sepaket dengan temperamen yang ia punya. Toh sebenarnya temperamen anak itu tidak jauh dari ayah dan ibunya bukan ? ya kan?

Kalau sudah bisa ACCEPTANCE, maka kita akan lebih tenang menghadapinya karena tahu kalau anak suka membantah atau sewaktu dinasihati selalu balas dengan beradu argumen, maka memang itulah temperamennya.

Itulah sebebabnya tugas besar kita, bukan untuk menjinakkan mereka tetapi mengarahkan mereka agar terlatih menggunakan temperamen yang mereka punya dengan cara yang positif dan dapat diterima.

Berikut tips dan trik yang bisa kita pakai untuk berdamai dengan anak yang termasuk strong willed ini :
1. Strong willed kids adalah tipe pembelajar experential.

Alih-alih hanya memberikan ANCAMAN untuk bisa mengontrol perilaku mereka, akan lebih efektif mengajak mereka untuk memegang kendali dengan belajar melalui pengalaman. Misalnya kita mau bikin mereka ga mainin dispenser air panas, maka ajak anak untuk mencoba memegang gelasyang sudah diisi air panas. Daripada sekedar bilang : “Awassss, jangan dimainin .. itu panasss sayang”. Anak-anak strong willed tidak mempan dengan kata-kata seperti ini.

2. Beri kesempatan untuk memegang tanggungjawab atas aktivitas rutin mereka sehari-hari. Karena mereka sangat suka memegang kontrol, jadi mereka akan sangat sebel kalau sedikit-sedikit kita tanya : “Kak, sudah maem? sudah berdoa? sudah gosok gigi?”

Mending diganti dengan bilang : “wah, sudah jam setengah 9 malam nih, berarti 30 menit lagi sudah selesai semua tugas dan siap tidur ya kak….”

Mereka akan merasa lebih diapresiasi saat diberi ruang untuk mengatur dirisnya sendiri.

3. Ubah kalimat PERINTAH menjadi PENAWARAN.

Daripada mulut capek menyuruh-nyuruh terus, mending tawarin mereka OPSI.

Jadi jangan bilang : “Sayang, sudah dulu ya baca bukunya, kita tidur sekarang”. Ganti dengan : “Sayang, mau baca buku lagi 1 atau 2 cerita sebelum tidur?”

4. Berikan penjelasan dalam setiap situasi

Strong willed kids ini sangat suka jika dilibatkan. Mereka akan merasa hidupnya jadi bermakna saat diajak ngobrol dan diskusi tentang apa yang mau dilakukan. Bahkan sesederhana mau jalan-jalan weekend, jelaskan ke anak-anak ini tujuan jalan-jalannya mau kemana, berapa lama, dan bakal ketemu siapa saja. Kalau tidak dijelaskan dulu, siap-siap saja dengar ocehannya : “Kita mau kemana sih ? kok lama?”.

5. Tahan diri dari berkomentar, karena tidak semua perilakunya perlu kita “lawan balik”.

Iya sih kelakukan bocah yang suka anti mainstream ini bikin kepala pusing. Tapi tidak semua hal mesti kita jadikan ajang debat kok. Tentukan batasan bersama tentang apa yang masih bisa diterima dan mana yang enggak. Jangan lupa ajak ngomong anaknya tentang batasan ini.

6. Beri banyak kegiatan
Anak-anak strong willed ini disebut juga dengan anak berkarakter bersemangat, atau kelebihan energi. Oleh karena itu, berikan pada mereka beragam aktivitas untuk membuat mereka sibuk dan terpakai energinya. Semakin banyak energi yang terpakai, semakin mudah diajak kerjasama. Ajak main sepeda, bikin kue, melukis, jalan keliling komplek, crafting.

Strong willed kids ini disebut-disebut memang membuat orang tua frustasi dan kewalahan menghadapi mereka di masa kecilnya. Tapi jika dihadapi dengan cara yang tepat, mereka punya modal yang besar untuk kelak tumbuh menjadi orang dewasa yang sangat mandiri, mampu mengarahkan dirinya sendiri, tampil jadi leader dan mampu memegang prinsip tak tergoda dengan tekanan kanan kiri.

607 Total Views 1 Views Today

Tinggalkan komentar

%d blogger menyukai ini: