Besarnya Loss Splitter Passive (PLC)

Bagi Anda yang baru menggunakan OLT, tentunya Anda harus tahu berapa penurunan power yang ideal pada masing-masing jenis rasio splitter PLC.

1:2 = turun 3 sampai 4 dB

1:4 = turun 6 sampai 8 dB

1:8 = turun 9 sampai 11 dB

1:16 = turun 13 sampai 14 dB

1:32 = turun 16 sampai 18 dB

1:64 = turun 20 dB

Jadi misal output SFP 7 dbm, lalu masuk splitter 1:2 –> 1:4 –> 1:8, maka output dari PLC 1:8 sekitar = 7 – 4 – 8 – 10 = -15 dbm

Dari tabel di atas terlihat bahwa antara 1:8 dan 1:16 hanya terpaut sekitar 2,5 – 4 dbm. Umumnya ISP besar seperti indihome, biznet dll juga menggunakan splitter 1:16 untuk ODP. Jadi jika Anda menggunakan GPON yang bisa sampai 128 klien, maka dengan PLC 1:16 bisa dapat sekitar 8 ODP.

ODP yang bisa 1:8 maupun 1:16 salah satunya bisa Anda beli di https://tokopedia.link/mo2Cz5Hzszb

ODP dari GarudaFiber ini cukup multifungsi karena juga bisa untuk splitter yang tidak ada box kasetnya.

Selain redaman PLC, perlu dipikirkan juga loss per titik sambungan, loss patch cord, penggunaan barel dan kualitas kabel FO.

Per titik sambungan (splicing) = loss 0,1 dB

Per konektor pigtail = loss 0,2 – 0,3 dB (tergantung kualitas pigtail. Jenis dan merek yang sama belum tentu sama lossnya. Jangan gunakan patch cord / pigtail kalau tidak terpaksa sekali)

Per sambungan barel = loss 0,2 dB (jangan menggunakan barel kalau tidak terpaksa sekali, karena loss akan bertambah juga dari penggunaan pigtail. Lebih baik displicing)

Loss kabel = 0,35 – 0,43 dB per 1 Km. Itu kan keterangan di OTDR. Tapi faktanya, bisa saja jarak 100 meter lossnya 1 db lebih. Untuk itu, khusus kabel backbone (dari server ke ODC dan dari ODC ke ODP), gunakan yang jelly+tube agar lossnya tidak banyak dan aman dari tekukan. Gunakan drop core untuk dari ODP ke pelanggan saja.

Fakta di lapangan, hal di atas bisa saja tidak sesuai. Itu artinya ada kesalahan. Coba dicari dulu penyebabnya.

Penting diperhatikan pada splicing, jika Anda menjumpai bahwa ada lubang pada sambungan, atau ada cacat, maka harus Anda ulang hingga mendapat sambungan yang sempurna. Saya sudah pernah mengalami dimana sambungan ada cacat berupa lubang hitam, ternyata loss naik jadi 2 dB. Jangankan ada lubang, yang sambungannya tampak sempurna saja lossnya bisa naik 0,5 dB. Di sinilah yang membedakan antara mesin splicer murah dan mahal. Untuk kabel jalur utama / backbone, sebaiknya menggunakan splicer yang bagus yang harganya di atas 15jt.

Setelah Anda memahami loss di atas, maka Anda bisa menghitung berapa seharusnya power laser terakhir dari serangkaian sambungan kabel yang ada. Perhatikan sekali kualitas kabel FO, kualitas patch cord dan kualitas splicing Anda. Untuk jarak jauh, gunakan kabel jenis FIG8 agar power laser tidak loss banyak. Umumnya jarak 5 km dengan FIG8 hanya loss sekitar 1 db. Seiring bertambah usia kabel juga akan menurun kualitasnya. Losses kabel harus dikendalikan dari sejak awal.

477 Total Views 2 Views Today

Tinggalkan komentar

%d blogger menyukai ini: