Tips Membangun Usaha Bersama (Bisnis Bersama / Joinan / Partnership)

Anda ingin menambah usaha baru tetapi bingung mencari orang untuk menjalankannya ? Atau Anda baru ingin memulai sebuah usaha tetapi kesulitan dalam hal modal ?

Menjalankan usaha seorang diri atau dengan bekerjasama adalah sebuah pilihan, kedua cara tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Bagi anda yang memiliki modal, keterampilan dan fasilitas usaha yang cukup, maka tidak masalah untuk menjalankan usaha sendiri. Namun jika ada sesuatu hal yang tidak bisa terpenuhi, maka mencari mitra untuk diajak bekerjasama usaha bisa menjadi pilihan.

Menjalankan bisnis secara mandiri memang sebuah bentuk ideal dari sebuah usaha. Siapa yang tidak mau bisa menikmati utuh hasil keuntungan usaha yang Anda jalankan dengan jerih payah. Inilah kadang menjadi dasar banyak pelaku usaha enggan membangun sistem kerjasama usaha. Padahal kalau Anda menyadarinya, justru dengan kerjasama usaha, Anda bisa mengembangkan cakupan usaha lebih luas. Banyak pelaku usaha yang justru mengawali sukses besarnya dari kerjasama usaha. Karena dengan menjalin kerjasama akan membantu Anda mengatasi keterbatasan Anda. Itu sebabnya penting pula menterjemahkan kekurangan dari usaha Anda dan menemukan pihak kedua sebagai mitra yang mampu mengatasi kekurangan Anda ini dengan efektif dan efisien.

Adakalanya juga sebagian orang lebih nyaman menjalankan usaha dengan sistim joinan meski persyaratan untuk berbisnisnya terpenuhi sendiri, alasannya karena akan bisa saling melengkapi jika salah satunya ada kekurangan. Hal ini boleh-boleh saja di lakukan, asalkan partner yang di ajak bekerjasama sejalan pemikiran bisnisnya untuk mengurangi kemungkinan terjadinya benturan di antara keduanya di masa datang.

Dengan menjalin sinergi antara Anda dan mitra Anda, saling menutupi kelemahan satu pihak dengan pihak yang lain, serta saling mendukung tujuan dan target masing-masing, maka dengan sendirinya keterbatasan Anda akan teratasi dan memaksimalkan pergerakan bisnis Anda serta pencapaian Anda. Inilah manfaat besar dari sebuah kerjasama usaha.

Kerjasama usaha mirip sebuah jalinan asmara. Jika tidak cocok, maka akan putus di tengah jalan. Jika cocok, bukan tidak mungkin berakhir di pelaminan. Menjalin kerjasama usaha bisa membuat bisnis Anda lebih berkembang. Manfaatnya banyak sekali. Anda bisa berbagi pengalaman, berbagi ilmu, dan berbagi strategi bisnis.

Kerjasama dalam usaha ada 2 jenis :

1) Menjalankan secara sederhana dalam jangka pendek untuk sekedar mencoba

2) Melangsungkan komitmen secara hukum dalam jangka panjang

Tips berikut ini akan menambah wawasan Anda dalam bekerjasama dengan seseorang atau pihak lain untuk sebuah usaha bersama :

1. Kenali Latar Belakang Mitra

Memilih rekan kerjasama usaha tidak semudah membalik telapak tangan. Hal ini menentukan langgeng atau hancurnya usaha Anda di kemudian hari. Salah pilih rekan bisnis, bisnis Anda bisa terpuruk dalam waktu singkat. Anda perlu memilih rekan bisnis yang memiliki reputasi baik dan punya kemampuan.

Sangat lebih baik jika dalam manjalankan kerjasama usaha masing-masing individu telah mengenal secara baik mengenai latar belakang mitranya, selain lebih mengenal kepribadian juga lebih terpercaya. Ini menjaga agar tidak terjadi salah paham saat bekerja sama, dan menghindari salah satu pihak dirugikan.

Anda juga bisa menjalin kerjasama dengan karyawan yang JAGO MARKETING. Seperti kisahnya Henry alias John LBF di Youtube. Ketika Anda sudah menemukan orang yang jago marketing, atau Anda yang jago marketing ketemu orang yang punya modal besar, lalu ketemu “CHEMISTRY”, maka akan terjalin hubungan kerjasama yang luar biasa.

2. Seragamkan arah pikiran dengan mulai membuat visi dan misi bersama

Mencari mitra kerja, baik Anda sebagai pemodal ataupun pengelola, sebaiknya mencari rekan yang memiliki tujuan dan jalan fikiran yang sama dan searah. Hal ini penting untuk kemudahan memulai usaha tersebut dan bisa dikelola secara maksimal tanpa adanya salah paham. Kesamaan paham akan memudahkan sebuah usaha mencapai titik sukses, sebab jalan yang ditempuh adalah sama dan tidak menimbulkan pro – kontra.

Mencari mitra kerja sebaiknya yang memiliki konsep bisnis yang sama, kemudian memiliki keahlian yang saling melengkapi.

Selanjutnya, dalam bisnis apapun penting bagi Anda dan mitra bisnis Anda untuk merumuskan visi dan misi usaha bersama sebagai langkah pertama. Jika semua pikiran tidak mengarah ke arah yang sama dengan cara yang sama, masalah pasti akan timbul. Motif untuk masing-masing mitra bisa berbeda, namun tujuan keseluruhan dan metode tentunya harus sama.

Luangkan waktu untuk saling berbicara satu sama lain mengenai visi dan misi perusahaan Anda serta mengenai strategi yang akan ditempuh dll. Carilah beberapa hal yang mampu memberi energi dan motivasi dalam menjalankan bisnis tersebut. Berikan dan paparkan dengan jelas tujuan dan bagaimana bisnis yang ideal untuk Anda dan mitra bisnis Anda. Sampaikan juga jika ada sesuatu hal yang tidak sejalan dengan pikiran masing-masing, dan cari solusinya. Setelah tersepakati bersama barulah mempersiapkan langkah selanjutnya.

PENTING! Tuliskan visi dan misi yang telah disepakati bersama dan gunakan sebagai referensi untuk segala sesuatu yang akan dilakukan.

3. Menentukan bidang bisnis yang akan digarap
Ada banyak sekali jenis usaha yang memiliki peluang pasar, dan semua itu membutuhkan perjuangan dan pengelolaan yang baik. Apabila sudah memiliki visi dan misi yang sejalan, maka langkah berikutnya adalah memilih jenis usaha yang sesuai.

Pastikan salah satu pihak memahami bidang bisnis yang dipilih untuk bisa memperhitungkan kelebihan dan kelemahan bisnis tersebut. Perhitungan yang dilakukan sejak awal akan memberikan kemudahan mendapatkan kepercayaan dari pihak yang diajak bekerja sama.

4. Pastikan kebutuhan dan harapan diungkapkan secara jelas di awal

Setiap orang tentu memiliki alasan sendiri mengapa ia memerlukan mitra bisnis dalam menjalankan bisnisnya. Ada yang melaksanakan kerjasama usaha untuk mendapatkan modal, terkadang untuk keahlian tertentu, atau juga memperluas koneksi. Mungkin ini tidak selalu diungkapkan, namun ini merupakan alasan penting yang mendasari kerjasama usaha tersebut. Jika tidak terpenuhi, hubungan bisa menjadi renggang. Karena setiap keahlian, motivasi, dan kepribadian orang berbeda-beda, maka penting untuk mendiskusikannya sebelum menjalankan komitmen dengan kontrak. Karena kebutuhan dan harapan individu dapat berubah dari waktu ke waktu, setiap perubahan rencana perlu untuk diungkapkan dan ditulis secara rinci juga.

Terus cari tahu apa yang diharapkan mitra dari Anda dan berusahalah untuk memenuhinya. Miliki rencana untuk berjaga-jaga ketika kepentingan pribadi atau bisnis berubah, sehingga Anda bisa mengantisipasi agar hal buruk tidak terjadi.

5. Tetapkan tujuan individu dan perusahaan

Cara ideal bagi para mitra bisnis Anda untuk menentukan tujuan perusahaan dapat dimulai dengan menentukan tujuan dari masing-masing individu yang tentunya nanti akan menunjang tujuan perusahaan. Pastikan tujuan yang disusun secara terstuktur dan mendukung ekspektasi terhadap bisnis tersebut.

Lihat kembali dan terus perbarui tujuan perusahaan Anda bersama-sama dengan mitra bisnis Anda. Berikan dukungan untuk menentukan tujuan individu yang akan mendukung tujuan perusahaan dalam bidang keahlian mereka masing-masing. Masukkan semua secara tertulis dan pastikan masing-masing berkomitmen pada tujuan masing-masing sehingga nantinya tidak akan muncul pertanyaan siapa yang bertanggung jawab pada satu masalah tertentu.

6. Identifikasi dan manfaatkan kekuatan dari mitra

Mitra bisnis Anda bergabung karena berbagai alasan dan dengan berbagai harapan, karena hal tersebut biasanya keahlian masing-masing individu malah terabaikan. Pastikan Anda tidak mengabaikan keahlian masing-masing individu karena bisa saja nantinya menimbulkan perbedaan besar perihal motivasi, komitmen bisnis bahkan kesuksesan bisnis tersebut nantinya.

Tunjukkan dan manfaatkan kekuatan dari masing-masing individu dalam kerjasama usaha akan menambah motivasi, energi dan meningkatkan peluang kesuksesan dalam jangka panjang. Buat catatan kekuatan pribadi Anda dan minta mitra untuk melakukan hal yang sama. Kemudian diskusikan bagaimana untuk menerapkannya dalam bisnis.

7. Tentukan peran kerja untuk masing-masing mitra bisnis

Apakah Anda dan mitra bisnis Anda telah membagi peran kerja dengan jelas? Jika tidak, Anda mungkin akan bekerja dengan asumsi/harapan yang tidak sesuai. Peran kerja mirip sekali dengan deskripsi pekerjaan yang mempunyai konotasi “bertanggung jawab pada” daftar tugas dan hasil. Ketidakjelasan peran kerja merupakan sumber utama kekecewaan dalam bermitra bisnis. Mungkin saja pasangan Anda yang membuat desain logo perusahaan dan Anda hanya menyatakan persetujuan atau memberi sedikit masukan.

Definisikan dengan jelas tugas yang akan Anda lakukan dan pastikan mitra bisnis Anda melakukan hal yang sama. Dari sini Anda dapat bertanggung jawab pada diri sendiri, satu sama lain, dan pada bisnis. Di mana ada tugas-tugas yang belum terbagi dengan baik, kontrak atau merekrut seorang spesialis. Tujuannya adalah untuk memastikan semua pekerjaan sudah ada yang mengerjakan.

Setelah itu, jalankan tugas masing-masing mitra dengan pembagian yang sudah di sepakati sebelumnya, apa saja yang menjadi alasan usaha ini dijalankan dengan sistim bekerjasama. Misalnya salah satu memiliki modal, yang lainnya memiliki keahlian, atau ada yang memiliki koneksi pemasaran.

Semua harus di jalankan sesuai dengan tanggung jawab masing-masing. Karena hal ini akan rentan terjadi gesekan jika ada salah satu yang tidak sesuai dengan kesepakatan awal.

Bagi peran, hak, serta kewajiban yang jelas. Dalam menjalankan bisnis bersama, masing-masing orang harus mengetahui tugas dan tanggung jawab masing-masing. Peran dalam kerjasama bisnis adalah hal yang penting. Sesuaikan kemampuan dengan tanggung jawab dalam waktu tertentu. Jika memang bagus maka dapat dilanjutkan dengan kontrak yang lebih serius.

Berilah trial masa kerja untuk mengetahui kinerja calon mitra Anda. Hal tersebut penting untuk diperhatikan agar saat menjalankan bisnis tidak bingung apa yang akan dikerjakan. Seperti yang sudah dijelaskan di atas jika Anda harus memberikan masa trial kerja agar Anda dapat menilai apakah orang tersebut cocok menjadi partner Anda atau tidak. Jika cocok, silahkan Anda lanjutkan kontrak kerja berikutnya.

Kesepakatan peran kerja dengan rekan kerjasama usaha Anda merupakan salah satu yang menunjang kesuksesan bekerjasama. Pembagian peran kerja yang tidak jelas mengakibatkan Anda atau rekan usaha Anda tidak pernah bertanggung jawab pada tugas dan hasil kerjasama usaha yang sedang dibangun. Ketidakjelasan ini juga bisa menimbulkan kekecewaan dalam jalinan kerjasama usaha. Targetkan tujuan Anda dan rekan usaha Anda, dan buat peran tugas masing-masing yang jelas.

8. Sepakati Pembagian Laba Secara IKHLAS

Berdasar dari beberapa sumber, sistem bagi hasil yang fair (dalam persen) antara investor (I) dengan pengelola (P) adalah sebagai berikut:

I:P = 30:70, apabila investor sama sekali tidak terlibat dalam menjalankan bisnis.

I:P = 40:60, apabila investor terlibat dalam merintis bisnis, ketika bisnis telah mulai stabil, pengelola menjalankan bisnis sepenuhnya dan memberikan laporan bisnis dalam jangka waktu yang disepakati terhadap investor.

I:P = 50:50, apabila investor terlibat terus dalam keputusan-keputusan bisnis.

I:P = 60:40, apabila investor mengurus pemasaran dan keuangan, sedangkan pengelola hanya mengurus masalah proses produksi.

I:P = 70:30, apabila investor mengurus pemasaran dan keuangan dan memiliki keterlibatan dalam proses produksi.

Pembagian di atas bersifat dinamis, hanya sebagai bahan pertimbangan. Sangat disarankan untuk mencari kesepakatan yang benar-benar ikhlas antara kedua belah pihak, jangan ada rasa keterpaksaan seperti contoh kasus di atas. Hal ini sangat sensitif terhadap masa depan kelangsungan bisnis. Deskripsikan secara detail peranan masing-masing dalam surat perjanjian bisnis yang diakui oleh hukum pemerintah yang berlaku.

Dan untuk Anda yang menjadi investor, dana bukanlah segala-galanya. Janganlah sampai merasa dana lebih penting dari ide atau keahlian pengelola. Kedua hal tersebut sama kedudukannya. Demikian juga pada pengelola yang memiliki keahlian, pertimbangkan juga keterlibatan investor dalam menjalankan bisnis, serta kecepatan balik modalnya, atau yang dikenal dengan Return of Investment (ROI).

Kerja sama usaha sebagai pemodal bukan berarti tinggal duduk santai menunggu pembagian hasil. Anda juga harus mengontrol apakah usahanya berjalan sesuai dengan kesepakatan dan apakah pelaporan keuangannya sudah benar. Seberapa intensif kontrol itu dilakukan tergantung dari tingkat kemudahan dalam mengontrol (jarak, waktu dan biaya) serta tingkat kepercayaan terhadap mitra usaha kita. Namun walaupun Anda sangat percaya dengan mitra Anda, kontrol harus tetap dilakukan, terutama kontrol atas pembukuan dan pelaporan.

9. Saling melengkapi satu sama lain

Meski dari awal sudah terjadi kesepakatan pada masing-masing pelaku kerjasama usaha, adakalanya dalam perjalanan ada sesuatu hal yang tidak berjalan sesuai dengan rencana. Maka di sini sangat penting untuk bisa saling melengkapi kekurangan yang ada pada mitra usaha.

Dalam upaya menghemat keuangan perusahaan, Anda dan mitra bisnis Anda tentunya harus memilah-milah hal yang perlu dan yang tidak diperlukan. Seiring waktu, hal-hal tersebut benar-benar dapat menenggelamkan bisnis Anda sehingga Anda harus segera mengetahui apa saja kekurangan Anda dan mitra Anda. Kekurangan tersebut bisa saja terdapat pada strategi, pengembangan produk/jasa, pemasaran dan penjualan, manajemen tim, manajemen keuangan dan administrasi, serta operasional. Segera identifikasi kekurangan mitra bisnis Anda sehingga Anda bisa segera mengantisipasi dengan merekrut tim yang tepat.

Lihatlah hal-hal yang menjadi masalah bagi Anda. Kemungkinan Anda bisa mendapatkan dukungan dari pihak lain. Jika Anda berpikir tidak mampu mengatasinya, Anda bisa memikirkan atau mendiskusikannya untuk mendapatkan solusi yang tepat.

Apabila Anda mengetahui partner tersebut kurang pandai dalam mengelola karyawan, maka Anda bisa menutup celah tersebut.

Hindari bersitegang lantaran menemukan kekurangan partner kerja yang kurang bisa ditoleransi. Hal ini justru akan membuat usaha yang dibangun bersama mudah untuk gulung tikar. Saling melengkapi dan menguatkan, akan membuat hubungan kerjasama bisnis yang dimiliki semakin kuat.

Sekali berkomitmen untuk bekerja sama, maka selanjutnya harus bisa menerima apa yang menjadi kekurangan mitranya. Tidak bisa saling menyalahkan karena akan berefek buruk pada usaha yang dijalankan, sebaliknya carikan solusi bersama untuk menutupi kekurangan.

Disinilah sebetulnya letak kekuatan kerjasama usaha, jika terdapat masalah dan dapat diselesaikan secara bersama, maka akan membuat bisnis semakin kuat.

10. Saling Terbuka dan Saling Percaya

Agar dapat berjalan dengan baik tentunya setiap pihak harus benar-benar terbuka dalam menjalankan usaha, berusaha menutupi suatu hal dari pihak lain hanya akan membuat masalah besar di kemudian hari. Maka penting untuk selalu menjaga komunikasi secara rutin. Bicarakan setiap akan membuat langkah pada perusahaan dengan terbuka secara jujur.

Juga harus saling percaya. Bagaimana bisnis akan berjalan lancar kalau saling curiga atau salah satu pihak menaruh curiga terhadap pihak yang lain ? Di sinilah pentingnya saling percaya dan saling terbuka.

11. Pelihara kejujuran

Modal kejujuran dan ketulusan tidak hanya penting dalam menjalin hubungan dengan pelanggan, tetapi dengan mitra bisnis juga penting. Kejujuran dan ketulusan patut dikedepankan agar hubungan yang terjalin di dalamnya bisa selalu sama-sama menguntungkan. Jadikan setiap hubungan dalam sebuah kerjasama layaknya hubungan keluarga. Walaupun bisa jadi satu sama lain saling berbeda, namun saat berada dalam satu usaha bersama harus bisa saling membantu.

12. Segera tangani perselisihan, kekecewaan, dan frustasi

Di setiap kerjasama usaha,selisih paham dan perbedaan pendapat pasti terjadi. Penanganan perselisiahan dalam kemitraan dengan efektif adalah kunci untuk menjaga hubungan secara stabil dan menjaga kemitraan dengan baik. Jangan biarkan perasaan benci tumbuh antara satu sama lain dari waktu ke waktu. Buatlah aturan dimana masing-masing dapat melakukan pendekatan pada yang lainnya ketika ada sesuatu yang perlu ditangani.

Cara menangkal perselisihan adalah dengan mengelola usaha secara transparan, sehingga rekan usaha Anda bisa paham peluang dan risiko yang sedang dihadapi. Transparasi usaha ini, termasuk terbuka dalam memberikan keuntungan usaha.

Terkadang sulit untuk mendekati mitra bisnis Anda, terutama jika hubungan bisnis jangka panjang terlanjur memburuk. Anda bisa membuat jadwal untuk secara rutin duduk bersama jelas merupakan ide yang baik. Sekali dalam seminggu diperlukan dalam beberapa situasi, tapi minimal sebulan sekali buatlah agenda yang memungkinkan semua orang datang. Ini akan sangat baik untuk membicarakan pandangan Anda terhadap bisnis. Ungkapkan jika Anda melihat ada perubahan.

 

Membangun usaha bersama memang membutuhkan perhitungan yang matang dan cermat, namun jangan terlalu lama berhitung. Sebab sejatinya setiap bidang usaha apapun memiliki resikonya sendiri, dan belajar dari pengalaman akan memberikan lebih banyak keuntungan.

Selain menyiapkan modal dan segala kebutuhan fisik sebuah usaha, persiapan mental dan membangun niat yang kuat juga sangat penting. Bangun konsep usaha yang unik untuk membuat hubungan kerjasama bisnis semakin menguntungkan kedua belah pihak.

Dengan mengikuti tips sederhana di atas, Anda akan memiliki landasan yang kokoh dalam kerjasama usaha yang kuat dan menguntungkan! Dengan meningkatnya angka laba pada bisnis tersebut berarti Anda dan mitra bisnis Anda berhasil mengelola bisnis yang sukses! Selamat mencoba dan semoga berhasil dan langgeng bisnisnya!!

Kalau Anda belum siap untuk bisnis joinan, sebaiknya tunda dulu ketika ada peluang kerjasama, daripada nanti Anda berhenti di tengah jalan dan uang Anda “nyangkut”. Kalaupun mau bisnis joinan, punya modal dengkul saja dengan mengandalkan skill Anda jauh lebih tidak berisiko daripada setor modal berupa uang / barang.

634 Total Views 1 Views Today

Tinggalkan komentar

%d blogger menyukai ini: