Desa Digital Sidorejo Pare Kediri

Teknologi internet sudah merambah kemana-mana, termasuk ke desa-desa. Tak terkecuali desa Sidorejo, Pare, Kediri, Jawa Timur. Sebuah desa dengan padat penduduk, tercatat ada sekitar 10 ribu jiwa di desa ini menurut data statistik. Adanya internet masuk desa jika tidak dimanfaatkan secara maksimal, apalagi cuma hanya untuk hiburan semata (bermain social media, nonton youtube), maka tidak akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat desa secara signifikan. Untuk itu, bersama para pemuda desa, kami menggagas adanya “Desa Digital”.

Berawal dari pertemuan dengan Bu Endang, Bu Lulus dan Mas Dodik selaku pembina generasi pemuda, pada tanggal 5 Agustus 2018 di Warung Lombok Ijo Kediri. Pada awalnya akan membahas tentang dunia radio, tapi akhirnya membicarakan juga soal pelatihan web bagi anak-anak pemuda.

Selanjutnya pada bulan September mulai diadakan pelatihan web untuk para pemuda. Dihadari oleh sekitar 7-10 orang pemuda yang memiliki minat di bidang multimedia. Para peserta cukup antusias. Memang jumlah peserta dibatasi agar efektif. Persis seperti kata Soekarno : “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya … Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”  ^^

Materi pelatihan selama total 4 sesi (2 hari – total 8 jam) antara lain : blogging dengan wordpress.com, pengenalan hosting dan domain, pengenalan eCommerce / eBusiness. Semuanya sekaligus praktek. Outcome dari pelatihan ini adalah agar setiap peserta bisa pecah telur pertama dari toko online dan untuk selanjutnya bisa mengajari teman-temannya, sehingga akhirnya bisa terwujud “desa digital sidorejo“. Selanjutnya juga ada pendampingan program internet murah bagi penduduk desa dengan RTRWnet yang akan dikelola oleh pemuda desa setempat.

Semoga ini menjadi titik awal yang baik. Amen

1173 Total Views 1 Views Today

2 thoughts on “Desa Digital Sidorejo Pare Kediri

  1. Memang Pare salah satu desa paling Istimeewa. Selain terkenal kampung Inggrisnya, sekarang disebut desa digital. Semoga saya bisa mengunjungi Pare.

Tinggalkan komentar

%d blogger menyukai ini: