Cara Menawar Properti

office-227168_640Ketika Anda hendak membeli rumah ataupun tanah, jangan posisikan diri Anda sebagai pembeli, tapi sebagai orang ketiga ataupun MAKELAR. Kenapa begitu ?

Hal ini agar Anda bisa ngobrol lebih leluasa dengan si penjual. Bilang aja kalau kita lagi mencarikan tanah atau rumah untuk keluarga/saudara/teman. Memang pada kondisi di lapangan bisa jadi berbeda, tapi kita bayangkan saja kondisinya seperti ini : Kita berhadapan langsung dengan penjual yang adalah pemilik sertifikat.

Kita bilang bahwa kita mau bantu menjualkan. Misal dia bilang bahwa dia minta harga 800 juta. Nah, kita tanyakan ke dia : “Ngomong-ngomong bu/pak, sebenarnya mau dilepas di harga berapa ya yang paling rendah?“. Kalau misalkan dia bilang bahwa harga terendahnya 700 juta, kita baru bisa bilang ke dia : “Bu/Pak, tanah/rumah di samping itu saja dengan luas yang lebih besar harganya 600juta. Masak ini harganya 700juta?“… Dengan membandingkan seperti ini, mental si penjual akan drop dan mulai menggunakan logikanya : “OH iya ya… “.  Setelah itu baru kita bilang : “Bagaimana kalau dijual aja minimal 500 juta? pasti kami bisa bantu lebih banyak agar cepat laku“. Kalau orangnya setuju dan kitanya juga setuju, baru deh bisa kita beli sendiri 🙂

Kenapa kok kita ga langsung bilang bahwa kitalah yang mau beli ? jika bilang seperti itu, maka orangnya akan merasa “Wah ini pembeli, harus jual mahal dulu nih”…. tapi kalau sama makelar, mereka akan lebih jujur soal harga yang diharapkan.

Dan terkadang kalau kita posisikan sebagai pembeli, membanding-bandingkan dengan harga properti lain  akan membuat si penjual merasa tersinggung.

Oya, tips ini saya dapat dari seorang teman yang berprofesi sebagai seorang marketing properti freelance. Saya sendiri belum pernah praktekkan karena lagi males beli properti sekarang.. Hehehe.. Saya tulis di sini sebagai catatan dan menambah wawasan Anda. Dan ada ratusan tips lain tentang cara menawar tanah/rumah di google yang bisa Anda simak.

Selamat mencoba!

1500 Total Views 2 Views Today

Tinggalkan komentar

%d blogger menyukai ini: