Klasifikasi Power Amplifier

Amplifier bisa diklasifikasikan berdasarkan:

  • Frekuensi kerja: Audio frequency, Radio frequency. Tapi kita hanya fokus membahas amplifier yang bekerja di frekuensi audio.
  • Cara kerja (operational): klas A, B, A-B, C, D, G, H.
    1. Ampli klas B dan C tidak perlu dibahas karena sangat jarang dipakai untuk aplikasi audio.
    2. Yang paling banyak dipakai ialah ampli klas A-B, ampli klas ini lumayan efisien jadi banyak diproduksi untuk home audio bahkan juga untuk profesional audio.
  • Ampli klas D: biasa disebut Switching amplifier – ada kalangan yang mislead dengan menyebut Digital amplifier (mungkin karena hurup D itu, atau karena melihat cara kerja switching yang mirip dengan tehnik digitalisasi) padahal Switching tidak merubah sinyal analog menjadi digital. Ampli klas ini punya efisiensi yang sangat tinggi jadi sangat hemat daya listrik.
  • Ampli G, dan H juga sangat tinggi efisiensinya, dan sudah banyak dipakai terutama untuk power amplifier kapasitas besar (output daya yang bisa ratusan bahkan ribuan watt, umumnya dipakai untuk pro-audio Live/outdoor).
  • Ampli klas A agak sedikit pemakaiannya – biasanya hanya untuk kalangan high-end home audio yang tidak punya masalah dengan harga yang mahal ataupun pemakaian listrik yang berlebihan – ampli klas A sangat tidak efisien, mungkin efisiensinya hanya sekitar 20%; jadi kalau kita punya ampli klas A dengan output daya 20watt, maka pemakaian daya (power consumption) ampli tersebut sekitar 100watt.
952 Total Views 1 Views Today

Tinggalkan komentar

%d blogger menyukai ini: