Jangan Suka Menolak Rejeki (Orderan)

Menolak orderan biasanya terjadi karena : kurang siap, kurangnya pengalaman, kurangnya tenaga kerja, kurangnya bahan baku, kurangnya modal, dan terkadang karena MEMANG LAGI GA BUTUH UANG ataupun MALAS.

Kita tidak siap ketika tiba-tiba ada durian runtuh. Tidak siap ini karena kita sudah masuk dalam zona nyaman. Untuk mencapai peningkatan, maka kita tidak boleh terus menerus pada zona nyaman.

Zona nyaman itu misalnya :

1. “Ah, sudah cukup segini… Bersyukurlah.. Ga perlu ngoyo-ngoyo (capek-capek)”

2. “Duit banyak-banyak buat apa sih?”

3. “Aduh, order sebesar ini pasti juga berisiko… Ya kalau kita bisa menyelesaikannya… kalau ga??? bisa berabe deh entar.. Ga dapat untung tapi malah rugi”

4. “Lagi ga butuh uang… saya mau menikmati hasil selama ini dulu aja”

5. “Lagi malas ngerjainnya… sudah biar diambil orang lain… toh ini sudah cukup kok”

Uang, uang dan uang… Padahal sejatinya bukan cuma uang, tapi peningkatan kapasitas. Catat!!! PENINGKATAN KAPASITAS.

Misal Anda dapat orderan produk A dalam jumlah yang besar (ratusan juta), padahal stoknya aja lagi kosong… Tapi Anda tetap terima saja… akhirnya Anda harus memutar otak bagaimana caranya mendapatkannya dalam waktu yang singkat… Anda googling, ah akhirnya ketemu caranya.. Kalau ga ada sense of urgency seperti ini mungkin Anda tidak akan BERGERAK dan menemukan sesuatu yang WOWWWW…

Terima saja… Entah nanti bagaimana, yang pastinya Anda harus meningkatkan kapasitas!

Jadi poinnya di sini adalah : bukan cuma uang, tapi lebih dari itu adalah PENINGKATAN KAPASITAS.

 

Tapi, ga mungkin kan semua orderan kita terima?? overload entar??

Ya, Benar! Berikut ini beberapa tipe orang order yang sebaiknya Anda tidak hiraukan atau ditolak saja :

1. Suka memburu-buru / mendesak-desak / minta cepat-cepat / minta diprioritaskan

Tentu tidak enak kan kalau kerja terus didesak-desak, padahal sudah ada timeline dan deadline yang sudah disepakati.

 

2. Minta diskon dan negonya lama banget

Duh, orang seperti ini bikin ribet nantinya. Tidak puas sedikit, dia akan mengatakan “penipu ya kamu!!!”. Ga enak banget dikatain “penipu” tapi kita tidak menipu.

 

3. Temperamental / gampang tersulut emosinya

Daripada darah Anda dibuat naik ke ubun-ubun, sebagaiknya yang seperti ini tidak usah diterima. Buat apa dapat 100 juta tapi hati dan pikiran dibuat tidak tenang.

 

4. Tidak punya etika dan tidak menggunakan kata-kata yang halus dan sopan

Penggunaan tanda seru yang tidak pas atau nada bicara yang tinggi, menunjukkan bahwa orang ini suka seenaknya. Anda sudah berusaha memenuhi permintaannya tapi tetap saja orang itu tidak mengucapkan “Terima kasih” malah komplain terus.

 

Bagaimana agar kita bisa menerima dan menyelesaikan semua orderan dengan profesional ?

1. Buat kesepakatan secara tertulis maupun terekam tentang syarat dan kondisi, kapan selesainya dan kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi

2. Anda harus yakin mampu menyelesaikannya sebelum deadline

3. Jangan besar pasak daripada tiang. Maksudnya adalah : jangan terlalu mengambil keuntungan yang kecil agar ada cadangan untuk manajemen risiko. Risiko ini misalnya : ada barang yang rusak atau ada jasa yang tidak bisa dikerjakan maka anda harus mengembalikan uang ataupun melimpahkan ke pengerja lain.

4. Jangan bekerja overload. Jika kemampuan Anda misalnya hanya 10 orderan, jangan mencoba lebih dari itu jika sumberdaya dan waktunya tidak memungkinkan. Kalau Anda tetap terima, bisa jadi Anda akan mendapatkan cercaan dari pelanggan yang tidak terima orderannya disepelekan dengan mengulur-ulur waktu. Jadi [tooltip tip=”lihat sumber dayanya”]harus disesuaikan dengan kemampuan[/tooltip] yang ada juga.

15071 Total Views 1 Views Today

One thought on “Jangan Suka Menolak Rejeki (Orderan)

  1. Sama sajalah mempekerjakan orang di bidang jasa . Kalau sudah zona nyaman mendadak tarif yang diminta tinggi melonjak seperti guru privat.

Tinggalkan komentar

%d blogger menyukai ini: